Kamis, 18 Agustus 2016

Sumber Daya Alam



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
      Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu. Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotic, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumberdaya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam non hayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
      Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).

B.     Rumusan Masalah
a.    Apa yang dimaksud sumber daya alam?
b.   Apa sajakah jenis-jenis Sumber Daya Alam?
c.    Apa yang dimaksud dengan bioenergi dan energi alternatif?
d.   Bagaimana dampak teknologi terhadap lingkungan?
e.    Bagaiman cara mengelola sumber daya alam yang berwawasan lingkungan?




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah apa saja atau semua bahan yang ada di alam yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia. Dengan kata lain, semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Lingkungan hidup merupakan suatu sistem, terdiri dari unsur biotik (manusia, hewan dan tumbuhan) dan abiotik (udara, air, tanah, iklim dan lain-lain). Semua benda, daya, keadaan, semua makhluk hidup yang ada di dalamnya merupakan suatu kesatuan yang bekerja mengikuti hukum alam. Manusia menjadi faktor penentu tercapainya tingkat kesejahteraan makhluk lain yang ada di bumi.[1]

B.     Klasifikasi sumber daya alam
1.      Menurut sifatnya
a.       Sumber daya alam yang dapat diperbarui (Renewable Resources)
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya yang setelah kita manfaatkan dapat pulih kembali secara alami atau secara dibudidayakan.
Contoh: sumber daya alam nabati (padi, tebu, kelapa sawit, jagung, kedelai, ubi kayu, dan lain-lain) dan sumber daya alam hewani (sapi, kerbau, kambing, itik, ayam dan lain-lain)
b.      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (Unrenewable Resources)
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah kebalikan sumber daya alam yang dapat diperbarui, yaitu sumber daya alam yang tidak dapat pulih kembali, baik secara alami maupun budi daya. Sumber daya ala mini meliputi mineral, sumber energi (minyak, gas alam, dan batubara)
c.       Sumber daya alam tidak akan habis
Sumber daya alam yang tidak akan habis, yaitu udara, angin, matahari, energi pasang surut, dan lain-lain. Udara, matahari, energi pasang surut selalu tersedia di alam ini. Matahari sejak dahulu sampai sekarang bahkan sampai hari kiamat akan terus memancarkan sinarnya, dan energinya tidak akan habis. Air laut selalu berombak dapat bermanfaat guna menopang kehidupan manusia.
2.       Menurut jenisnya
a.       Sumber daya alam hayati (biotik), yaitu berupa makkhluk hidup seperti hewan (sapi, kuda, kerbau, babi, kambing, ayam, itik, dan lain-lain), tumbuhan (padi, jagung, kedelai, karet, kelapa sawit, mangga, dan lain-lain), dan mikroba (ragi tempe/ tape/ kecap, mikroba pembusuk sampah, dan lain-lain).
b.      Sumber daya alam nonhayati (abiotik), yaitu benda-benda tidak idup seperti air, tanah, udara, mineral, gas alam, minyak bumi, batubara, dan lain-lain.
3.      Menurut potensinya
a.       Sumber daya alam materi, yaitu sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisik, seperti batu, kayu, emas, padi, jagung, rosela, ikan, dan lain-lain.
b.      Sumber daya alam energi, yaitu sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya, misal batubara, minyak bumi, gas alam, air terjun, sinar matahari, dan lain-lain).[2]
C.     Bioteknologi dan energi alternatif
a.      Bioteknologi
Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia memanfaatkan biologi terapan dan menggabungkannya dengan teknologi modem, sehingga tercipta ilmu baru yang disebut Bioteknologi. Para ahli dan badan internasional memberikan batasan bioteknologi sebagai kegiatan yang menitikberatkan pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup teknologi proses dan produksi secara besar-besaran dalam industri yang dikaitkan dengan produksi masai atau pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan hidup, benda mati atau jasa bagi kepentingan manusia
Sebenarnya bioteknologi bukanlah suatu hal yang bam. Jauh sebelum perkembangan peradaban Barat, bioteknologi sudah dipraktekkan oleh masyarakat Babilonia atau Mesir kuno, ± 6000 tahun SM. Misalnya dalam proses pembuatan minuman anggur dan bir.
Perkembangan bioteknologi dapat dibedakan dalam beberapa generasi, yaitu : Generasi Pertama, dimulai sejak proses bioteknologi sedeihana pada pembuatan anggur, bir, tempe, dan sebagainya.
Generasi kedua, dimulai pada tahun 1949, dengan ditemukannya antibiotika penisilin oleh fleming melalui cara fermentasi. Pada periode ini dimulailah industri-industri untuk memproduksi antibiotika, vitamin, dan asam oiganik lainnya, yang dikenal dengan Revolusi Genetika Molekuler.
Generasi ketiga, dimulai tahun 1970, setelah dikenalkannya teknik rekayasa. Teknik rekayasa ini dirintis setelah ditemukannya struktur DNA - heliks ganda, yaitu materi gen pembawa informasi keturunan. Dengan penemuan ini dimungkinkan terjadinya fusi gen antara species yang berbeda.[3]
Banyak pengertian yang dikemukakan tentang Bioteknologi. Tetapi pada dasarnya, bioteknologi adalah biologi terapan dan bersifat multi disiplin, karena melibatkan berbagai disiplin ilmu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa bioteknologi mencakup aplikasi prinsip- prinsip atau teori-teori pengetahuan dan ilmu teknik terhadap proses bahan baku dengan menggunakan agen biologis untuk menghasilkan barang dan jasa.
Ruang lingkup Bioteknologi mencakup rekayasa fermentasi, rekayasa enzim, kultur sel (jaringan serta), dan rekayasa genetika. Fermentasi merupakan proses produksi suatu bahan dengan bantuan mikroorganisme, dilakukan dalam suatu bioreaktor. Teknologi enzim mencakup tentang teknik memproduksi suatu bahan dengan bantuan enzim, isolasi dan pemurnian enzim. Rekayasa genetika mencakup teknik-teknik yang memungkinkan materi gen suatu organisme hidup dimodifikasi, sehingga sifat baru dapat dibentuk ke dalam organisme tersebut Aplikasi bioteknologi dan produk bioindustri dewasa ini telah digunakan dalam berbagai sektor industri, terutama di bidang jasa, antara lain kedokteran, farmasi, pertanian, agroindustri, kimia, energi, dan lingkungan.
a.       Bioteknologi Kedokteran
Dengan rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan zat immunoglobulin (zat kebal) terhadap beberapa penyakit, misalnya hepatitis, kangker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi genetik yang ada pada manusia untuk “dicangkokkan” pada bakteri agar bakteri tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pangkreas yang berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Pada penderita diabetes, kelenjar pangkreas ini kurang berfungsi sehingga kadar gula dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa genetika maka dapat diproduksi insulin dalam jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada penderita diabetes.
b.      Bioteknologi Farmasi
Pada umumnya obat-obatan dibuat berdasarkan ramuan beberapa tumbuhan yang berupa ekstrak, tetapi saat ini dapat dibuat zat-zat sintesis. Dan melalui biologi molekuler serta rekayasa genetika tubuh dapat dipacu untuk memproduksi obat-obatan sendiri. Obat-obatan hasil bioteknologi, misalnya hwrnlin untuk diabetes, protopin yaitu hormon pertumbuhan untuk anak-anak yang mengalami keterbelakangan pertumbuhan, alfainterferon untuk pengobatan sejenis leukemia, dan sebagainya.
Dengan menggunakan teknik kultur jaringan kita dapat mengambil alkoloid dan senyawa- senyawa yang dibutuhkan untuk obat-obatan hanya dari kalus hasil kultur jaringan, jadi tidak memerlukan lahan kebun yang luas untuk menanam tumbuhan obat-obatan tersebut.[4]
c.       Bioteknologi Pertanian
Produksi pangan secara konvensional tidak akan dapat mencukupi kebutuhan pangan seluruh penduduk dunia yang makin bertambah tenis. Melalui bioteknologi pertanian dapat dicari jalan pemecahannya, yaitu :
1)      penggunaan hormon tumbuhan yang mengubah tanaman diploid menjadi poliploid, sehingga dihasilkan produk yang “rekayasa” misalnya tomat, cabe, dan buah-buahan lain.
2)      melalui kultur jaringan dapat dibuat siklus pertumbuhan suatu tanaman yang lebih pendek, sehingga diperoleh tanaman baru lebih cepat dan segera dapat berbuah. Dengan kultur jaringan dapat pula dibuat pembibitan yang lebih cepat hingga 30 kali dari cara biasa, sehingga dapat mengatasi keterlambatan dan kekurangan bibit dalam masa.
Tanam dan meningkatkan kuantitas panen. Perbanyakan tumbuhan secara kloning pada tanaman hias dan tanaman bernilai ekonomi tinggi dapat dilakukan secara besar-besaran, misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor dan sebagainya.
3)      melalui silang somatik pada kultur jaringan dapat dibuat keragaman genetik dalam memperoleh tanaman yang mempunyai sifat unggul. Silang somatik dapat dilakukan antar tumbuhan dalam satu varietas, inter species, inter famili, atau inter clasis. Tanaman hasil silangan ini diharapkan bebas dari virus yang biasa menyerang tanaman, misalnya Anggur bebas virus CRLV, Tembakau bebas virus TMV, dan sebagainya. Dapat pula dihasilkan tanaman yang toleran terhadap stress kadar garam tinggi, cuaca dingin, pestisida dan lain-lain.
4)      Rekayasa genetika tumbuhan dapat menciptakan tumbuhan yang dapat menghasilkan sendiri zat pelindung terhadap insekta yang menyerangnya.
Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam hayati. Hal ini tampak pada keanekaragaman flora dan faunanya, termasuk di dalamnya mikroorganisme. Sumber daya hayati merupakan potensi yang besar bagi aktivitas bioteknologi.
Sampai dengan saat ini, Indonesia baru sampai pada tahap penjajagan dan penataan sarana. Termasuk mendidik calon-calon pakar di bidang ini, pengembangan laboratorium yang telah ada dan pembangunan laboratorium bani.[5]
b.      Energi alternatif
Pemanfaatan energi matahari yang berasal dari pancaran sinar matahari secara langsung ke Bumi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a)       Pemanasan secara langsung.
Sinar matahari memanasi secara langsung benda atau medium yang akan dipanaskan. Cara pemanasan langsung ini sudah lama dikenal, misalnya dalam pembuatan ikan kering, menjemur pakaian, pembuatan garam, dan sebagainya. Dengan cara ini suhu yang diperoleh tidak akan lebih dari 100°C. Cara yang lebih efektif adalah dengan menggunakan pengumpul panas yang disebut kolektor. Sinar matahari dikonsentrasikan dengan kolektor ini pada suatu tempat sehingga diperoleh suhu yang lebih tinggi.
b)      Konversi Surya Thermis Elektris (KSTE).
Dengan cara ini air dipanaskan, dan panas yang terkandung dalam air itu kemudian dikonversikan menjadi energi listrik. Prinsipnya KSTE memerlukan sebuah konsentrator optik untuk pemanfaatan radiasi matahari, suatu sistem pengangkut panas, dan sebuah mesin untuk pembangkit tenaga listrik.
c)       Photovoltik.
Photovoltaik atau solar cells mengkonversikan sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung. Contoh yang sudah sering kita lihat adalah penggunaan solar cell pada kalkulator. Energi listrik yang dihasilkan juga dapat disimpan dalam batere dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Photovoltaik sel ini menggunakan lapisan-lapisan tipis silikon atau bahan semikonduktor lain. Sel-sel ini menangkap elektron ketika sinar matahari ini mengenai sel dan elektron meninggalkan sel sebagai arus listrik searah. Sampai sekarang penggunaan photovoltaik sebagai pembangkit listrik masih tiga kali lebih mahal dibandingkan dengan sumber energi konvensional.[6]
2.               Energi Panas Bumi
Energi panas Bumi dapat dilihat dalam berbagai bentuk, misalnya berupa mata air panas, fumorola (uap panas), geyser (semburan air panas). Dan sulfatora (sumber belerang). Uap air panas dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin uap yang dikaitkan dengan gene­rator pembangkit listrik. Air panas dapat digunakan untuk pembangkit listrik secara tidak langsung. Air panas digunakan untuk menguapkan amoniak. Gas amoniak inilah yang digunakan untuk memutar turbin uap yang dikaitkan dengan generator pembangkit listrik, sehingga akan didapatkan energi listrik.
3.               Energi Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah panas, udaranya menjadi panas, mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang dingin. Sebaliknya di daerah dingin, udara menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara. Perpindahan udara inilah yang disebut angin.
Sekarang ini, energi angin hanya memenuhi sebagian kecil saja dari seluruh kebutuhan akan energi. Dengan demikian kemajuan teknologi, penggunaan energi angin makin meningkat dan biaya pemakaiannya semakin murah.
Angin dapat digunakan secara langsung untuk menggerakkan pompa air atau untuk membangkitkan tenaga listrik. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan energi angin adalah mencari tempat yang tepat untuk memasang kincir angin, yaitu di tempat yang “cukup angin” sehingga pemanfaatannya ekonomis.
4.               Energi Air
Air terjun dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan generator yang dapat menghasilkan listrik, atau listrik tenaga air, yang tidak menghasilkan polusi udara maupun polusi air dan relatif tidak mahal. Problem yang dihadapi dalam pemanfaatan energi air adalah masalah “dam” atau bendungan yang harus dibangun untuk menghasilkan “air terjun” yang akan menggerakkan turbin. Meskipun energi air dapat diperbaharui, dam atau bendungan yang digunakan untuk membangkitkan energi ini mempunyai masa pakai tertentu, yang disebabkan oleh sedimentasi.[7]
5.               Energi Pasang Surut
Pasang surut permukaan air laut disebabkan oleh gaya tarik antara matahari, bumi, dan bulan. Pemanfaatan energi potensial yang terkandung dalam perbedaan pasang dan surut lautan dapat dilakukan pada pantai atau teluk yang agak cekung dan dalam sehingga dapat dibangun suatu bendungan. Pintu bendungan harus dapat dibuka dan ditutup dan turbin untuk pembangkit listrik harus dapat berputar dua arah, dilakukan berganti-ganti.
Bendungan akan terisi apabila air pasang melalui pintu bendungan yang terbuka, kemudian air keluar melalui turbin yang akan membangkitkan tenaga listrik.
6.               Energi Biomasa
Biomasa adalah bahan organik yang terkandung dalam tanaman yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Biomasa, terutama dalam bentuk kayu bakar dan limbah pertanian, adalah sumber energi tertua yang digunakan manusia. Di negara berkembang energi biomasa ini masih banyak digunakan dan dalam beberapa hal menyebabkan krisis lingkungan.
Pemanfaatan biomasa untuk keperluan energi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, sebagai kayu bakar. Penggunaan kayu bakar akan lebih ekonomis apabila biomasa yang digunakan berasal dari limbah pertanian atau kehutanan dibandingkan dengan apabila kita secara khusus menanam pohon untuk digunakan sebagai kayu bakar.
Energi biomasa dapat pula kita peroleh setelah mengolahnya menjadi arang, atau diproses menjadi benda padat, cair atau gas dengan cara pirolisa, yaitu suatu proses memanaskan bahan baku secara bebas udara, sehingga tidak ada oksidasi.
Cara yang lain untuk pemanfaatan biomasa adalah penggasaa Biomasa dipanaskan di bawah tekanan, dan ditambah udara dan uap. Proses ini menghasilkan suatu gas, yang kaya akan hidrogen (H) dan karbon monoksida (CO) yang digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia.[8]
Dengan proses fermentasi, biomasa dapat diubah menjadi etanol yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Etanol (C2H5OH) dapat dihasilkan dari bahan baku biomasa berikut:
a.       Bahan yang mengandung Hidrat arang dalam bentuk gula^misalnya tebu dan nipah.
b.       Bahan yang mengandung Hidrat arang dalam bentuk zat tepung, misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang dan sagu.
c.       Bahan-bahan selulosa yang mengandung Hidrat arang dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya kayu.
Proses pembuatan etanol pada dasarnya terdiri dari 3 langkah, yaitu :
a.       Konversi Hidrat arang menjadi gula yang dapat dicairkan dengan air
b.       Fermentasi gula menjadi etanol
c.       Pemisahan etanol dari air dan komponen-komponen lain dengan cara destilasi.
7.               Energi Biogas
Bahan-bahan organik dapat dikonversikan menjadi bahan bakar melalui proses-proses kimia dengan bantuan organisme dekomposer. Bahan bakar cair utama yang dihasilkan dari biomasa adalah metanol (methyl alcohol) dan etanol (ethyl alcohol). Sedangkan produksi gas yang utama adalah bioas, yaitu campuran antara methan dan karbondioksida.
Prinsip kimia yang melibatkan pembentukan biogas adalah prinsip terjadinya fermentasi pada semua karbohidrat, lemak dan protein oleh bakteri metan, tanpa adanya udara. Suhu yang baik untuk proses ini adalah antara 30“-55°C. Komposisi gas yang diperoleh tergantung pada komposisi bahan-bahan yang dipakai, suhu, dan lama dekomposisi.
 Biogas dapat pula diperoleh dari proses fermentasi tinja. Untuk proses fermentasi ini tidak diperlukan bahan pencampur lain kecuali air. Tiap 4 bagian tinja ditambah 5 bagian air. Sisa tinja setelah diambil biogasnya, tidak kehilangan nilai sebagai pupuk alam. Biogas dan sisa tinja yang akan dipakai sebagai pupuk tidak berbau.[9]


D.    Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap SDA
a.       Minyak bumi
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang paling utama dalam memenuhi kebutuhan energi dunia. Semua mesin kendaraan seperti mobil, truk, kereta api, kapal laut, kapal terbang, mesin di pabrik menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakarnya. Namun, kita juga sadar bahwa minyak bumi merupakan bahan galian yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), artinya sekali pakai habis. Minyak bumi itu berasal dari fosil yang terbentuk secara alami dalam proses jutaan tahun lamanya yang jumlahnya juga terbatas.
Minyak bumi memiliki dampak negatif bagi kehidupan di bumi. Hasil pembakaran minyak bumi itu berupa gas-gas oksida, antara lain karbon dioksida yang berguna untuk fotosintesis (pembentukan zat gula atau pati pada tanaman hijau dengan bantuan matahari) dan gas karbon monoksida yang bersifat sangat beracun. Gas CO ini dapat meracuni sel-sel darah merah sehingga sel-sel itu tidak mampu berfungsi lagi sebagai pengangkut oksigen dalam jaringan tubuh. Gejala sebagai sisa gas yang halus misalnya pada mesin diesel atau mesin premium yang sudah kurang baik  atau sudah tua akan dapat menjadikan orang sesak nafas.
b.      Air
Air walaupun merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui artinya setelah dipakai dapat dibersihkan kembali, tapi pembersihan itu tidak selalu dapat dibersihkan sempurna, sehingga lama-kelamaan air bersih yang kita perlukan makin hari makin menurun kuantitas dan kualitasnya.[10]
c.       Batubara
Penambangan batu bara menimbulkan dampak negative, misalnya adalah adanya cacing tambang, marabahaya yang mungkin menimpa manusia-manusia penambang, karena gas oksigen dalam tambang itu sangat terbatas, yang banyak adalah gas-gas bumi yang menyesakkan nafas yang mungkin mengandung CO, sulfur oksida.[11] Pengangkutan batubara dari satu tempat ke tempat lain juga mengganggu lingkungan karena kemungkinan tumpah. Akhirnya gas-gas yang timbul dari hasil pembakaran batubara hamper serupa dengan hasil pembakaran minyak bumi. Minyak bumi dan batubara termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Jenis mineral misalnya seng, besi, tembaga dan juga sebagainya merupakan sumber daya alam yang juga tidak dapat diperbarui. Meskipun demikian berkat teknologi maju bahan tersebut terdapat juga yang dipakai ulang (recycling).
d.         Hutan, hewan dan ternak
Hutan dan hewan atau ternak merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui, tetapi teknologi modern dapat mengakibatkan sumber daya alam tersebut menjadi tidak berdaya atau tidak dapat diperbarui, misalnya pembabatan hutan yang semena-mena menyebabkan tunas muda atau tanaman muda mati dan takkan tumbuh lagi. Walaupun sumber daya alam itu dapat diperbarui tetapi ada batas toleransinya. Bila batas ini dilampaui maka tidak lagi dapat diperbarui. Pemungutan ikan di laut dengan pukat harimau misalnya akan menjaring ikan yang besar sampai ke anak cucunya sehingga generasi mudanya tak dapat mengganti generasi tua seperti halnya pada tumbuhan.
e.       Tanah
Tanah pertanian sebagai sumberdaya alam sebenarnya dapat diperbarui artinya tanah itu dapat dipergunakan berulang-ulang bila dipelihara baik-baik misalnya kekurangan zat hara dapat ditambah dengan jalan pemupukan dan sebagainya, tetapi seperti seperti juga sumber daya alam lain yang dapat diperbarui, bila pemakaiannya melampaui batas dapat juga menjadi rusak, artinya tidak dapat dipergunakan lagi sebagai lahan pertanian. Misalnya tanah itu dibiarkan dalam keadaan kosong lalu terkena erosi terus menerus, maka bagian tanah yang subur (berhumus) hilang dan tinggallah padas atau batu yang tidak lagi dapat menjadi lahan yang dapat ditanami.[12]
f.       Sumber daya zat radioaktif
Zat-zat radioaktif merupakan sumber daya alam yang sangat penting, karena zat ini dapat ikut menentukan nasib manusia.
Zat radioaktif memang zat yang sangat berbahaya. Sejak ditemukannya oleh Madame Curie telah Nampak dampaknya yaitu orang-orang yang bekerja di laboratoriumnya, bahkan Madame Curie sendiri terkena penyakit yang aneh yang belum diketahui sebab-sebabnya pada masa itu. Zat radioakftif mempunyai sifat khas, yaitu selalu mengeluarkan sinar yang tidak tampak oleh mata. Sinar yang timbul dari zat radioaktif itu ada tiga macam, yaitu sinar α (alpha) yang bermuatan listrik positif, sinar β (beta) yang bermuatan listrik negative dan sinar γ (gamma) yang tidak bermuatan listrik. Namun sinar gamma inilah yang sangat berbahaya, karena dapat menembus apa saja yang mengahalanginya karena panjang gelombangnya pendek. Molekul-molekul yang netral akan dapat berubah menjadi ion-ion yang bermuatan listrik bila terkena sinar gamma. Sinar ini pulalah yang dapat merusak susunan kromosom atau gen dalam inti sel sehingga keturunannya menjadi bervariasi; karena mutasi; ada yang mati, ada yang cacat, ada yang mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan seperti buahnya lebat, umutnya singkat, dan sebagainya. Manusia memanfaatkan sifat ini untuk pertanian.[13]

E.     Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan
Pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap lingkungan. Peningkatan kesadaran dan kepedulian lingkungan hendaknya dilakukan melalui 3H, yakni Head (kepala), Heart (hati), Hand (tangan). Artinya, seseorang diberi tahu atau diberi pemahaman. Namun, pemahaman saja tidak cukup. Seseorang perlu diberi contoh agar muncul sikap yang positif. Kegiatan memberi contoh merupakan pemahaman melalui hati. Selanjutnya, seseorang perlu diberi latihan atau ketrampilan.
a.                   Perlombaan berwawasan lingkungan
Kita dapat mengadakan perlombaan berwawasan lingkungan antar kelas atau antar sekolah. Misalnya lomba menulis puisi bertema lingkungan, lomba poster lingkungan, lomba kebersihan kelas, lomba keasrian taman kelas, lomba foto lingkungan, lomba memanfaatkan bahan bekas, dan lomba karya ilmiah lingkungan.
b.      Pemanfaatan ulang (Re-use) dan pendaur ulangan (Re-Cycle)
Pemanfaatan ulang (Re0use) adalah penggunaan bahan-bahan bekas untuk keperluan tertentu. Bahan-bahan bekas seperti kertas, karton, plastik, kain perca, kaleng, kawat, logam, kulit kayu, gelas minuman mineral, dan botol dapat dimanfaatkan untk dibuat menjadi tempat pensil, lukisan, pigura, tempat surat, map buku, bunga buatan dan taplak meja. Pemanfaatan ulang mempunyai keuntungan sebagai berikut:
a)         Mengurangi sampah agar tidak semakin mengotori lingkungan
b)         Menghemat sumber daya alam
c)          Menghemat pengeluaran
d)         Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan
Pendaur ulangan (recycle) adalah mengubah bahan tak berguna menjadi bentuk lain yang bermanfaat. Sampah organik (sisa organisme) dapat didaurulang dengan dijadikan pupuk kompos. Sampah organik yaitu sampah berbahan plastik dan logam dapat didaurulang di pabrik pendaur ulangan. Jadi, pada pendaur ulangan, bentuk sampah berubah karena mengalami perubahan komposisi. Kita dapat berpartisipasi dalam proses ini dengan memisahkan sampah organik dan anorganik.[14]

c.       Penghijauan dan Pembersihan Lingkungan
Hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan yang diadakan di RT atau llingkungan sekitar kalian. Selain itu, sedapat mungkin hiasi halaman rumah kalian dengan tanaman sehingga halaman rumah kalian menjadi indah dan asri. Tanaman di halaman rumah akan berfungsi sebagai penyaring debu dan menurunkan suhu lingkungan.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan untuk memupuk kepedulian terhadap lingkungan kita. Jika kalian aktif di pramuka, karang taruna, OSIS, remaja masjid, atau organisasi yang lain, lakukan berbagai macam perlombaan menarik seperti lomba kebersihan lingkungan dan lomba keasrian halaman rumah. Apa yang kalian peroleh di sekolah, kalian praktikan di lingkungan kalian masing-masing.[15]





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sumber daya alam itu adalah potensi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia, Sedangkan Lingkungan Hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Disini kita melihat bahwa sumberdaya alam dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, berdasarkan persebarannya, berdasarkan tujuanya serta berdasarkan cara pengolahan dan pemanfaatannya yang meliputi Sumber Daya Alam Yang Dapat Di Perbaharui (Renewable Resources) dan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui (Unrenewable Resource). Di dalam penggelolaan sumberdaya alam adapun pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prisip mengurangi, dan pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip daur ulang. Maka dari itu kita sadar bahwa betapa pentingnya peran sumber daya alam untuk kebutuhan dan kepentingan manusia serta pemanfaatanya.

DAFTAR PUSTAKA
Harmoni, Ati, 1992, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, Depok: Gunadarma.
Jasin, Maskoeri, 1988, Ilmu Alamiah Dasar: Untuk Perguruan Tinggi dan Umum, Surabaya: Bina Ilmu.
Sodiq, Mochammad, 2014, Ilmu Kealaman Dasar,Jakarta: Kencana.
Jasin, Maskoeri, 2009. BUKU ALAMIAH DASAR, Jakarta: Rajawali pers.


[1] Mochammad Sodiq, Ilmu Kealaman Dasar, (Jakarta: Kencana, 2014), 159.
[2]Ilmu Kealaman Dasar, 159-166.
[3] Ati Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, (Depok: Gunadarma, 1992), 103.
[4] Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar,104.
[5]Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, 104-105.
[6] Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, 99.
[7] Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, 100.
[8] Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, 101.
[9] Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, 102.
[10] Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar: Untuk Perguruan Tinggi dan Umum, (Surabaya: Bina Ilmu, 1988), 167.
[11] Aly, A. & Rahma, Buku Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), 150.
[12] Jasin, Ilmu Alamiah Dasar: Untuk Perguruan Tinggi dan Umum, 168.

[13] Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar: Untuk Perguruan Tinggi dan Umum, (Surabaya: Bina Ilmu, 1988), 169-170.
[14] Maskoeri Jasin, Buku Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 171.
[15] Maskoeri Jasin, Buku Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 172.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar