BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Alam
pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang.
Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu. Semua kekayaan bumi, baik
biotik maupun abiotic, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia
merupakan sumber daya alam. Tumbuhan,
hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumberdaya alam hayati, sedangkan faktor
abiotik lainnya merupakan sumber daya
alam non hayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan
dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Sumber
daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia,
misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya
matahari, dan mikroba (jasad renik).
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud sumber daya alam?
b.
Apa sajakah jenis-jenis Sumber Daya Alam?
c.
Apa yang
dimaksud dengan bioenergi dan energi alternatif?
d.
Bagaimana dampak teknologi terhadap lingkungan?
e.
Bagaiman cara mengelola sumber daya alam yang berwawasan lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sumber Daya
Alam
Sumber daya alam adalah apa saja
atau semua bahan yang ada di alam yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
hidup manusia. Dengan kata lain, semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Lingkungan hidup merupakan suatu
sistem, terdiri dari unsur biotik (manusia, hewan dan tumbuhan) dan abiotik
(udara, air, tanah, iklim dan lain-lain). Semua benda, daya, keadaan, semua
makhluk hidup yang ada di dalamnya merupakan suatu kesatuan yang bekerja
mengikuti hukum alam. Manusia menjadi faktor penentu tercapainya tingkat
kesejahteraan makhluk lain yang ada di bumi.[1]
B.
Klasifikasi sumber daya alam
1.
Menurut
sifatnya
a.
Sumber
daya alam yang dapat diperbarui (Renewable Resources)
Sumber daya alam yang dapat
diperbarui adalah sumber daya yang setelah kita manfaatkan dapat pulih kembali
secara alami atau secara dibudidayakan.
Contoh: sumber daya alam nabati
(padi, tebu, kelapa sawit, jagung, kedelai, ubi kayu, dan lain-lain) dan sumber
daya alam hewani (sapi, kerbau, kambing, itik, ayam dan lain-lain)
b.
Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui (Unrenewable Resources)
Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui adalah kebalikan sumber daya alam yang dapat diperbarui, yaitu
sumber daya alam yang tidak dapat pulih kembali, baik secara alami maupun budi
daya. Sumber daya ala mini meliputi mineral, sumber energi (minyak, gas alam, dan batubara)
c. Sumber daya alam tidak akan habis
Sumber daya alam yang tidak akan habis, yaitu udara, angin, matahari,
energi pasang surut, dan lain-lain. Udara, matahari, energi pasang surut selalu
tersedia di alam ini. Matahari sejak dahulu sampai sekarang bahkan sampai hari
kiamat akan terus memancarkan sinarnya, dan energinya tidak akan habis. Air
laut selalu berombak dapat bermanfaat guna menopang kehidupan manusia.
2. Menurut jenisnya
a. Sumber daya alam hayati (biotik), yaitu berupa makkhluk hidup seperti hewan
(sapi, kuda, kerbau, babi, kambing, ayam, itik, dan lain-lain), tumbuhan (padi,
jagung, kedelai, karet, kelapa sawit, mangga, dan lain-lain), dan mikroba (ragi
tempe/ tape/ kecap, mikroba pembusuk sampah, dan lain-lain).
b. Sumber daya alam nonhayati (abiotik), yaitu benda-benda tidak idup seperti
air, tanah, udara, mineral, gas alam, minyak bumi, batubara, dan lain-lain.
3. Menurut potensinya
a. Sumber daya alam materi, yaitu sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam
bentuk fisik, seperti batu, kayu, emas, padi, jagung, rosela, ikan, dan
lain-lain.
b. Sumber daya alam energi, yaitu sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya, misal batubara, minyak bumi, gas alam, air terjun, sinar matahari,
dan lain-lain).[2]
C. Bioteknologi dan energi alternatif
a. Bioteknologi
Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu
kebutuhan hidup, manusia memanfaatkan biologi terapan dan menggabungkannya
dengan teknologi modem, sehingga tercipta ilmu baru yang disebut Bioteknologi.
Para ahli dan badan internasional memberikan batasan bioteknologi sebagai
kegiatan yang menitikberatkan pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup
teknologi proses dan produksi secara besar-besaran dalam industri yang
dikaitkan dengan produksi masai atau pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan
kerekayasaan hidup, benda mati atau jasa bagi kepentingan manusia
Sebenarnya
bioteknologi bukanlah suatu hal yang bam. Jauh sebelum perkembangan peradaban
Barat, bioteknologi sudah dipraktekkan oleh masyarakat Babilonia atau Mesir
kuno, ± 6000 tahun SM. Misalnya dalam proses pembuatan minuman anggur dan bir.
Perkembangan
bioteknologi dapat dibedakan dalam beberapa generasi, yaitu : Generasi Pertama, dimulai
sejak proses bioteknologi sedeihana pada pembuatan anggur, bir, tempe, dan
sebagainya.
Generasi kedua, dimulai
pada tahun 1949, dengan ditemukannya antibiotika penisilin oleh fleming melalui
cara fermentasi. Pada periode ini dimulailah industri-industri untuk
memproduksi antibiotika, vitamin, dan asam oiganik lainnya, yang dikenal dengan
Revolusi Genetika Molekuler.
Generasi ketiga, dimulai
tahun 1970, setelah dikenalkannya teknik rekayasa. Teknik rekayasa ini dirintis
setelah ditemukannya struktur DNA - heliks ganda, yaitu materi gen pembawa
informasi keturunan. Dengan penemuan ini dimungkinkan terjadinya fusi gen
antara species yang berbeda.[3]
Banyak
pengertian yang dikemukakan tentang Bioteknologi. Tetapi pada dasarnya,
bioteknologi adalah biologi terapan dan bersifat multi disiplin, karena
melibatkan berbagai disiplin ilmu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
bioteknologi mencakup aplikasi prinsip- prinsip atau teori-teori pengetahuan
dan ilmu teknik terhadap proses bahan baku dengan menggunakan agen biologis
untuk menghasilkan barang dan jasa.
Ruang
lingkup Bioteknologi mencakup rekayasa fermentasi, rekayasa enzim, kultur sel
(jaringan serta), dan rekayasa genetika. Fermentasi merupakan proses produksi
suatu bahan dengan bantuan mikroorganisme, dilakukan dalam suatu bioreaktor.
Teknologi enzim mencakup tentang teknik memproduksi suatu bahan dengan
bantuan enzim, isolasi dan pemurnian enzim. Rekayasa genetika mencakup
teknik-teknik yang memungkinkan materi gen suatu organisme hidup dimodifikasi,
sehingga sifat baru dapat dibentuk ke dalam organisme tersebut Aplikasi
bioteknologi dan produk bioindustri dewasa ini telah digunakan dalam berbagai
sektor industri, terutama di bidang jasa, antara lain kedokteran, farmasi,
pertanian, agroindustri, kimia, energi, dan lingkungan.
a.
Bioteknologi Kedokteran
Dengan
rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan zat
immunoglobulin (zat kebal) terhadap beberapa penyakit, misalnya hepatitis,
kangker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi
genetik yang ada pada manusia untuk “dicangkokkan” pada bakteri agar bakteri
tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar pangkreas yang berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Pada
penderita diabetes, kelenjar pangkreas ini kurang berfungsi sehingga kadar gula
dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa genetika maka dapat diproduksi
insulin dalam jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada
penderita diabetes.
b.
Bioteknologi Farmasi
Pada
umumnya obat-obatan dibuat berdasarkan ramuan beberapa tumbuhan yang berupa
ekstrak, tetapi saat ini dapat dibuat zat-zat sintesis. Dan melalui biologi
molekuler serta rekayasa genetika tubuh dapat dipacu untuk memproduksi
obat-obatan sendiri. Obat-obatan hasil bioteknologi, misalnya hwrnlin untuk
diabetes, protopin yaitu
hormon pertumbuhan untuk anak-anak yang mengalami keterbelakangan pertumbuhan, alfainterferon untuk
pengobatan sejenis leukemia, dan sebagainya.
Dengan
menggunakan teknik kultur jaringan kita dapat mengambil alkoloid dan senyawa-
senyawa yang dibutuhkan untuk obat-obatan hanya dari kalus hasil kultur
jaringan, jadi tidak memerlukan lahan kebun yang luas untuk menanam tumbuhan
obat-obatan tersebut.[4]
c.
Bioteknologi Pertanian
Produksi
pangan secara konvensional tidak akan dapat mencukupi kebutuhan pangan seluruh
penduduk dunia yang makin bertambah tenis. Melalui bioteknologi pertanian dapat
dicari jalan pemecahannya, yaitu :
1) penggunaan
hormon tumbuhan yang mengubah tanaman diploid menjadi poliploid, sehingga
dihasilkan produk yang “rekayasa” misalnya tomat, cabe, dan buah-buahan lain.
2) melalui
kultur jaringan dapat dibuat siklus pertumbuhan suatu tanaman yang lebih
pendek, sehingga diperoleh tanaman baru lebih cepat dan segera dapat berbuah.
Dengan kultur jaringan dapat pula dibuat pembibitan yang lebih cepat hingga 30
kali dari cara biasa, sehingga dapat mengatasi keterlambatan dan kekurangan
bibit dalam masa.
Tanam dan meningkatkan kuantitas panen.
Perbanyakan tumbuhan secara kloning pada tanaman hias dan tanaman bernilai
ekonomi tinggi dapat dilakukan secara besar-besaran, misalnya pada kelapa
sawit, kelapa kopyor dan sebagainya.
3) melalui
silang somatik pada kultur jaringan dapat dibuat keragaman genetik dalam
memperoleh tanaman yang mempunyai sifat unggul. Silang somatik dapat dilakukan
antar tumbuhan dalam satu varietas, inter species, inter famili, atau inter
clasis. Tanaman hasil silangan ini diharapkan bebas dari virus yang biasa
menyerang tanaman, misalnya Anggur bebas virus CRLV, Tembakau bebas virus TMV,
dan sebagainya. Dapat pula dihasilkan tanaman yang toleran terhadap stress
kadar garam tinggi, cuaca dingin, pestisida dan lain-lain.
4) Rekayasa
genetika tumbuhan dapat menciptakan tumbuhan yang dapat menghasilkan sendiri
zat pelindung terhadap insekta yang menyerangnya.
Indonesia
sangat kaya akan sumber daya alam hayati. Hal ini tampak pada keanekaragaman
flora dan faunanya, termasuk di dalamnya mikroorganisme. Sumber daya hayati
merupakan potensi yang besar bagi aktivitas bioteknologi.
Sampai dengan saat ini, Indonesia baru sampai
pada tahap penjajagan dan penataan sarana. Termasuk mendidik calon-calon pakar
di bidang ini, pengembangan laboratorium yang telah ada dan pembangunan
laboratorium bani.[5]
b. Energi alternatif
Pemanfaatan
energi matahari yang berasal dari pancaran sinar matahari secara langsung ke
Bumi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
Sinar
matahari memanasi secara langsung benda atau medium yang akan dipanaskan. Cara pemanasan
langsung ini sudah lama dikenal, misalnya dalam pembuatan ikan kering, menjemur
pakaian, pembuatan garam, dan sebagainya. Dengan cara ini suhu yang diperoleh
tidak akan lebih dari 100°C. Cara yang lebih efektif adalah dengan menggunakan
pengumpul panas yang disebut kolektor. Sinar matahari dikonsentrasikan dengan
kolektor ini pada suatu tempat sehingga diperoleh suhu yang lebih tinggi.
b) Konversi
Surya Thermis Elektris (KSTE).
Dengan
cara ini air dipanaskan, dan panas yang terkandung dalam air itu kemudian
dikonversikan menjadi energi listrik. Prinsipnya KSTE memerlukan sebuah
konsentrator optik untuk pemanfaatan radiasi matahari, suatu sistem pengangkut
panas, dan sebuah mesin untuk pembangkit tenaga listrik.
c) Photovoltik.
Photovoltaik
atau solar cells mengkonversikan sinar matahari menjadi energi listrik secara
langsung. Contoh yang sudah sering kita lihat adalah penggunaan solar cell pada
kalkulator. Energi listrik yang dihasilkan juga dapat disimpan dalam batere dan
dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Photovoltaik sel ini menggunakan
lapisan-lapisan tipis silikon atau bahan semikonduktor lain. Sel-sel ini
menangkap elektron ketika sinar matahari ini mengenai sel dan elektron
meninggalkan sel sebagai arus listrik searah. Sampai sekarang penggunaan
photovoltaik sebagai pembangkit listrik masih tiga kali lebih mahal
dibandingkan dengan sumber energi konvensional.[6]
2.
Energi Panas Bumi
Energi
panas Bumi dapat dilihat dalam berbagai bentuk, misalnya berupa mata air panas,
fumorola (uap panas), geyser (semburan air panas). Dan sulfatora (sumber
belerang). Uap air panas dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin uap
yang dikaitkan dengan generator pembangkit listrik. Air panas dapat digunakan
untuk pembangkit listrik secara tidak langsung. Air panas digunakan untuk
menguapkan amoniak. Gas amoniak inilah yang digunakan untuk memutar turbin uap
yang dikaitkan dengan generator pembangkit listrik, sehingga akan didapatkan
energi listrik.
3.
Energi Angin
Angin
terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di
daerah panas, udaranya menjadi panas, mengembang dan menjadi ringan, naik ke
atas dan bergerak ke daerah yang dingin. Sebaliknya di daerah dingin, udara
menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran
udara. Perpindahan udara inilah yang disebut angin.
Sekarang
ini, energi angin hanya memenuhi sebagian kecil saja dari seluruh kebutuhan
akan energi. Dengan demikian kemajuan teknologi, penggunaan energi angin makin
meningkat dan biaya pemakaiannya semakin murah.
Angin
dapat digunakan secara langsung untuk menggerakkan pompa air atau untuk
membangkitkan tenaga listrik. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam
pemanfaatan energi angin adalah mencari tempat yang tepat untuk memasang kincir
angin, yaitu di tempat yang “cukup angin” sehingga pemanfaatannya ekonomis.
4.
Energi Air
Air
terjun dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan generator yang dapat menghasilkan
listrik, atau listrik tenaga air, yang tidak menghasilkan polusi udara maupun
polusi air dan relatif tidak mahal. Problem yang dihadapi dalam pemanfaatan
energi air adalah masalah “dam” atau bendungan yang harus dibangun untuk
menghasilkan “air terjun” yang akan menggerakkan turbin. Meskipun energi air
dapat diperbaharui, dam atau bendungan yang digunakan untuk membangkitkan
energi ini mempunyai masa pakai tertentu, yang disebabkan oleh sedimentasi.[7]
5.
Energi Pasang Surut
Pasang
surut permukaan air laut disebabkan oleh gaya tarik antara matahari, bumi, dan
bulan. Pemanfaatan energi potensial yang terkandung dalam perbedaan pasang dan
surut lautan dapat dilakukan pada pantai atau teluk yang agak cekung dan dalam
sehingga dapat dibangun suatu bendungan. Pintu bendungan harus dapat dibuka dan
ditutup dan turbin untuk pembangkit listrik harus dapat berputar dua arah,
dilakukan berganti-ganti.
Bendungan
akan terisi apabila air pasang melalui pintu bendungan yang terbuka, kemudian
air keluar melalui turbin yang akan membangkitkan tenaga listrik.
6.
Energi Biomasa
Biomasa
adalah bahan organik yang terkandung dalam tanaman yang dihasilkan dari proses
fotosintesis. Biomasa, terutama dalam bentuk kayu bakar dan limbah pertanian,
adalah sumber energi tertua yang digunakan manusia. Di negara berkembang energi
biomasa ini masih banyak digunakan dan dalam beberapa hal menyebabkan krisis
lingkungan.
Pemanfaatan
biomasa untuk keperluan energi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Antara
lain, sebagai kayu bakar. Penggunaan kayu bakar akan lebih ekonomis apabila
biomasa yang digunakan berasal dari limbah pertanian atau kehutanan
dibandingkan dengan apabila kita secara khusus menanam pohon untuk digunakan
sebagai kayu bakar.
Energi
biomasa dapat pula kita peroleh setelah mengolahnya menjadi arang, atau
diproses menjadi benda padat, cair atau gas dengan cara pirolisa, yaitu suatu
proses memanaskan bahan baku secara bebas udara, sehingga tidak ada oksidasi.
Cara
yang lain untuk pemanfaatan biomasa adalah penggasaa Biomasa dipanaskan di
bawah tekanan, dan ditambah udara dan uap. Proses ini menghasilkan suatu gas,
yang kaya akan hidrogen (H) dan karbon monoksida (CO) yang digunakan sebagai
bahan baku dalam industri kimia.[8]
Dengan
proses fermentasi, biomasa dapat diubah menjadi etanol yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bakar. Etanol (C2H5OH)
dapat dihasilkan dari bahan baku biomasa berikut:
a. Bahan
yang mengandung Hidrat arang dalam bentuk gula^misalnya tebu dan nipah.
b.
Bahan
yang mengandung Hidrat arang dalam bentuk zat tepung, misalnya ubi kayu, ubi
jalar, kentang dan sagu.
c.
Bahan-bahan
selulosa yang mengandung Hidrat arang dalam bentuk yang lebih kompleks,
misalnya kayu.
Proses pembuatan etanol pada dasarnya terdiri
dari 3 langkah, yaitu :
a. Konversi
Hidrat arang menjadi gula yang dapat dicairkan dengan air
b. Fermentasi
gula menjadi etanol
c. Pemisahan
etanol dari air dan komponen-komponen lain dengan cara destilasi.
7.
Energi Biogas
Bahan-bahan
organik dapat dikonversikan menjadi bahan bakar melalui proses-proses kimia
dengan bantuan organisme dekomposer. Bahan bakar cair utama yang dihasilkan
dari biomasa adalah metanol (methyl alcohol) dan etanol (ethyl alcohol).
Sedangkan produksi gas yang utama adalah bioas, yaitu
campuran antara methan dan karbondioksida.
Prinsip
kimia yang melibatkan pembentukan biogas adalah prinsip terjadinya fermentasi
pada semua karbohidrat, lemak dan protein oleh bakteri metan, tanpa adanya
udara. Suhu yang baik untuk proses ini adalah antara 30“-55°C. Komposisi gas
yang diperoleh tergantung pada komposisi bahan-bahan yang dipakai, suhu, dan
lama dekomposisi.
Biogas dapat pula diperoleh dari proses
fermentasi tinja. Untuk proses fermentasi ini tidak diperlukan bahan pencampur
lain kecuali air. Tiap 4 bagian tinja ditambah 5 bagian air. Sisa tinja setelah
diambil biogasnya, tidak kehilangan nilai sebagai pupuk alam. Biogas dan sisa
tinja yang akan dipakai sebagai pupuk tidak berbau.[9]
D. Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap SDA
a. Minyak bumi
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang
paling utama dalam memenuhi kebutuhan energi dunia. Semua mesin kendaraan
seperti mobil, truk, kereta api, kapal laut, kapal terbang, mesin di pabrik
menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakarnya. Namun, kita juga sadar bahwa minyak bumi merupakan bahan galian yang tidak dapat diperbarui (unrenewable),
artinya sekali pakai habis. Minyak bumi itu berasal dari fosil yang terbentuk
secara alami dalam proses jutaan tahun lamanya yang jumlahnya juga terbatas.
Minyak bumi memiliki dampak negatif bagi kehidupan di bumi. Hasil
pembakaran minyak bumi itu berupa gas-gas oksida, antara lain karbon dioksida
yang berguna untuk fotosintesis (pembentukan zat gula atau pati pada tanaman
hijau dengan bantuan matahari) dan gas karbon monoksida yang bersifat sangat
beracun. Gas CO ini dapat meracuni sel-sel darah merah sehingga sel-sel itu
tidak mampu berfungsi lagi sebagai pengangkut oksigen dalam jaringan tubuh.
Gejala sebagai sisa gas yang halus misalnya pada mesin diesel atau mesin
premium yang sudah kurang baik atau
sudah tua akan dapat menjadikan orang sesak nafas.
b.
Air
Air walaupun
merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui artinya setelah dipakai dapat
dibersihkan kembali, tapi pembersihan itu tidak selalu dapat dibersihkan
sempurna, sehingga lama-kelamaan air bersih yang kita perlukan makin hari makin
menurun kuantitas dan kualitasnya.[10]
c.
Batubara
Penambangan
batu bara menimbulkan dampak negative, misalnya adalah adanya cacing tambang,
marabahaya yang mungkin menimpa manusia-manusia penambang, karena gas oksigen
dalam tambang itu sangat terbatas, yang banyak adalah gas-gas bumi yang
menyesakkan nafas yang mungkin mengandung CO, sulfur oksida.[11]
Pengangkutan batubara dari satu tempat ke tempat lain juga mengganggu
lingkungan karena kemungkinan tumpah. Akhirnya gas-gas yang timbul dari hasil
pembakaran batubara hamper serupa dengan hasil pembakaran minyak bumi. Minyak
bumi dan batubara termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Jenis
mineral misalnya seng, besi, tembaga dan juga sebagainya merupakan sumber daya
alam yang juga tidak dapat diperbarui. Meskipun demikian berkat teknologi maju
bahan tersebut terdapat juga yang dipakai ulang (recycling).
d.
Hutan,
hewan dan ternak
Hutan dan hewan
atau ternak merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui, tetapi teknologi
modern dapat mengakibatkan sumber daya alam tersebut menjadi tidak berdaya atau
tidak dapat diperbarui, misalnya pembabatan hutan yang semena-mena menyebabkan
tunas muda atau tanaman muda mati dan takkan tumbuh lagi. Walaupun sumber daya
alam itu dapat diperbarui tetapi ada batas toleransinya. Bila batas ini
dilampaui maka tidak lagi dapat diperbarui. Pemungutan ikan di laut dengan
pukat harimau misalnya akan menjaring ikan yang besar sampai ke anak cucunya
sehingga generasi mudanya tak dapat mengganti generasi tua seperti halnya pada
tumbuhan.
e.
Tanah
Tanah pertanian
sebagai sumberdaya alam sebenarnya dapat diperbarui artinya tanah itu dapat
dipergunakan berulang-ulang bila dipelihara baik-baik misalnya kekurangan zat
hara dapat ditambah dengan jalan pemupukan dan sebagainya, tetapi seperti
seperti juga sumber daya alam lain yang dapat diperbarui, bila pemakaiannya melampaui
batas dapat juga menjadi rusak, artinya tidak dapat dipergunakan lagi sebagai
lahan pertanian. Misalnya tanah itu dibiarkan dalam keadaan kosong lalu terkena
erosi terus menerus, maka bagian tanah yang subur (berhumus) hilang dan
tinggallah padas atau batu yang tidak lagi dapat menjadi lahan yang dapat
ditanami.[12]
f.
Sumber
daya zat radioaktif
Zat-zat
radioaktif merupakan sumber daya alam yang sangat penting, karena zat ini dapat
ikut menentukan nasib manusia.
Zat radioaktif
memang zat yang sangat berbahaya. Sejak ditemukannya oleh Madame Curie telah
Nampak dampaknya yaitu orang-orang yang bekerja di laboratoriumnya, bahkan
Madame Curie sendiri terkena penyakit yang aneh yang belum diketahui
sebab-sebabnya pada masa itu. Zat radioakftif mempunyai sifat khas, yaitu
selalu mengeluarkan sinar yang tidak tampak oleh mata. Sinar yang timbul dari
zat radioaktif itu ada tiga macam, yaitu sinar α (alpha) yang bermuatan listrik
positif, sinar β (beta) yang bermuatan listrik negative dan sinar γ (gamma)
yang tidak bermuatan listrik. Namun sinar gamma inilah yang sangat berbahaya,
karena dapat menembus apa saja yang mengahalanginya karena panjang gelombangnya
pendek. Molekul-molekul yang netral akan dapat berubah menjadi ion-ion yang
bermuatan listrik bila terkena sinar gamma. Sinar ini pulalah yang dapat
merusak susunan kromosom atau gen dalam inti sel sehingga keturunannya menjadi
bervariasi; karena mutasi; ada yang mati, ada yang cacat, ada yang mempunyai
sifat-sifat yang menguntungkan seperti buahnya lebat, umutnya singkat, dan
sebagainya. Manusia memanfaatkan sifat ini untuk pertanian.[13]
E.
Pengelolaan Sumber Daya Alam yang
Berwawasan Lingkungan
Pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan
dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap lingkungan. Peningkatan kesadaran dan kepedulian lingkungan hendaknya dilakukan
melalui 3H, yakni Head (kepala), Heart (hati), Hand (tangan).
Artinya, seseorang diberi tahu atau diberi pemahaman. Namun, pemahaman saja
tidak cukup. Seseorang perlu diberi contoh agar muncul sikap yang positif.
Kegiatan memberi contoh merupakan pemahaman melalui hati. Selanjutnya,
seseorang perlu diberi latihan atau ketrampilan.
a.
Perlombaan
berwawasan lingkungan
Kita dapat mengadakan perlombaan berwawasan lingkungan antar kelas
atau antar sekolah. Misalnya lomba menulis puisi bertema lingkungan, lomba
poster lingkungan, lomba kebersihan kelas, lomba keasrian taman kelas, lomba
foto lingkungan, lomba memanfaatkan bahan bekas, dan lomba karya ilmiah
lingkungan.
b.
Pemanfaatan
ulang (Re-use) dan pendaur ulangan (Re-Cycle)
Pemanfaatan ulang (Re0use) adalah penggunaan bahan-bahan bekas
untuk keperluan tertentu. Bahan-bahan bekas seperti kertas, karton, plastik,
kain perca, kaleng, kawat, logam, kulit kayu, gelas minuman mineral, dan botol
dapat dimanfaatkan untk dibuat menjadi tempat pensil, lukisan, pigura, tempat
surat, map buku, bunga buatan dan taplak meja. Pemanfaatan ulang mempunyai
keuntungan sebagai berikut:
a)
Mengurangi
sampah agar tidak semakin mengotori lingkungan
b)
Menghemat
sumber daya alam
c)
Menghemat
pengeluaran
d)
Menumbuhkan
kesadaran dan kepedulian lingkungan
Pendaur ulangan
(recycle) adalah mengubah bahan tak berguna menjadi bentuk lain yang
bermanfaat. Sampah organik (sisa
organisme) dapat didaurulang dengan dijadikan pupuk kompos. Sampah organik yaitu
sampah berbahan plastik dan logam dapat didaurulang di pabrik pendaur ulangan.
Jadi, pada pendaur ulangan, bentuk sampah berubah karena mengalami perubahan
komposisi. Kita dapat berpartisipasi dalam proses ini dengan memisahkan sampah
organik dan anorganik.[14]
c. Penghijauan dan Pembersihan Lingkungan
Hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti
kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan yang diadakan di RT atau
llingkungan sekitar kalian. Selain itu, sedapat mungkin hiasi halaman rumah
kalian dengan tanaman sehingga halaman rumah kalian menjadi indah dan asri.
Tanaman di halaman rumah akan berfungsi sebagai penyaring debu dan menurunkan
suhu lingkungan.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan untuk
memupuk kepedulian terhadap lingkungan kita. Jika kalian aktif di pramuka,
karang taruna, OSIS, remaja masjid, atau organisasi yang lain, lakukan berbagai
macam perlombaan menarik seperti lomba kebersihan lingkungan dan lomba keasrian
halaman rumah. Apa yang kalian peroleh di sekolah, kalian praktikan di
lingkungan kalian masing-masing.[15]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber daya alam itu
adalah potensi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
manusia, Sedangkan Lingkungan Hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Disini kita melihat bahwa sumberdaya alam dapat diklasifikasikan
berdasarkan sumbernya, berdasarkan persebarannya, berdasarkan tujuanya serta
berdasarkan cara pengolahan dan pemanfaatannya yang meliputi Sumber Daya Alam
Yang Dapat Di Perbaharui (Renewable Resources) dan Sumber Daya Alam yang Tidak
Dapat Diperbaharui (Unrenewable Resource). Di dalam penggelolaan sumberdaya alam adapun
pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prisip
mengurangi, dan pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip daur ulang.
Maka dari itu kita sadar bahwa betapa pentingnya peran sumber daya alam untuk
kebutuhan dan kepentingan manusia serta pemanfaatanya.
DAFTAR PUSTAKA
Harmoni, Ati, 1992, Pengantar Ilmu Alamiah
Dasar, Depok: Gunadarma.
Jasin, Maskoeri, 1988, Ilmu Alamiah Dasar:
Untuk Perguruan Tinggi dan Umum, Surabaya: Bina Ilmu.
Sodiq, Mochammad, 2014, Ilmu Kealaman
Dasar,Jakarta: Kencana.
Jasin, Maskoeri, 2009. BUKU ALAMIAH DASAR, Jakarta: Rajawali pers.
[1]
Mochammad Sodiq, Ilmu Kealaman
Dasar, (Jakarta: Kencana, 2014), 159.
[3]
Ati Harmoni, Pengantar Ilmu
Alamiah Dasar, (Depok: Gunadarma, 1992), 103.
[4]
Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar,104.
[5]Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar,
104-105.
[6]
Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, 99.
[7]
Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, 100.
[8]
Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, 101.
[9]
Harmoni, Pengantar Ilmu Alamiah
Dasar, 102.
[10]
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar: Untuk Perguruan Tinggi dan Umum,
(Surabaya: Bina Ilmu, 1988), 167.
[11]
Aly, A. & Rahma, Buku Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2004), 150.
[12]
Jasin, Ilmu Alamiah Dasar: Untuk Perguruan Tinggi dan Umum, 168.
[13]
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah
Dasar: Untuk Perguruan Tinggi dan Umum, (Surabaya: Bina Ilmu, 1988), 169-170.
[14]
Maskoeri Jasin, Buku Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 171.
[15]
Maskoeri Jasin, Buku Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009),
172.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar